Dalam alam kehidupan modern, fasilitas hidup manusia semakin
mudah dengan makin canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemenuhan
kebutuhan hidup manusia secara fisik sudah maju. Apapun aspek kehidupan sudah
dikemas secara sangat materialistis, khususnya bagi mereka kelas the have
(berduit) dan orang kota .
Kondisi ini ternyata memunculkan kekeringan jiwa dan spiritual.
Maka tak heran, sebagai kalangan yang dikenal banyak duit,
banyak artis yang memulai mengikuti semacam kegiatan ruhaniyah baik yang
berkelompok maupun hanya beberapa orang, hanya untuk sesama artisnya.
Selayaknya selebritis, para ustadz mereka pun menjadi selebritis. tak heran
nama-nama barupun bermunculan, baik yang dipanggil Ustadz, maupun Aa' (Panggilan
kakak untuk orang Sunda), baik yang mengutamakan pendapat agama maupun
yang mengutamakan pendapatan. Berbagai aktivitas keagamaan yang digelar dari
mengaji sampai kegiatan tasawuf yang amaliyahnya seperti thariqat.
Beberapa santri mempertanyakan kemungkinan aliran
thariqat apa yang dianut para selebritis. Karena penasaran mereka tanya ke kiai.
"Pak Kiai, kira-kira aliran thariqat apa yang digunakan
para artis itu?" tanya Sulton kepada gurunya
"Apakah aliran Naqsyabandiyah, Qaddiriyah, Syadziliyah
atau Tijaniyah?" tegas Sulton serius mengulangi saat melihat kiai
terdiam
"Aliran Aktoriyah", jawab kiai singkat
Santri-santri pada terdiam. rasanya mereka tidak pernah mendengar aliran
thariqat yang satu ini.
"Mereka kan
para aktor dan aktris", lanjut Kiai santai saat membaca kebingungan di
wajah mereka.
"Ooooh",sahut para santri serempak setelah mereka tahu guyonan
kiainya
(alf)